Rabu, 13 Juli 2011

Tentang Tembaga dan Sekilas Mengenai Prosesnya

Tembaga adalah salah satu dari sekian banyak macam mineral kelas menengah yang penggunaan relatif lebih banyak ketimbang logam mineral yang lain. Sebagai contoh sederhana, tembaga identik dengan kabel, karena tembaga adalah penghantar listrik terbaik (sampai saat ini). Anda semua pasti tahu betapa bergunanya kabel itu. Seluruh alat elektronik menggunakan kabel sebagai media penghantar listriknya. Dan masih banyak lainnya peralatan-peralatan yang menggunakan kabel sebagai media penghantar arus listriknya.

Tembaga di alam berupa batu. Batuan mineral. Di alam batu tembaga atau pada istilah penambang disebut Cu Ore, jenisnya sangat beragam. Jenis-jenis tembaga tersebut dapat ditinjau dan dikenali dengan melihat dari ikatan-ikatan kimianya. Jenis-jenis tembaga tersebut dilihat dari ikatan kimianya adalah sebagai berikut :
1. Jenis ikatan Sulfida : Chalcopyrite, bornite,  covelite, chalcocite, dll.
2. Jenis ikatan Oksida : Cuprit, Tenorite.
3. Jenis ikatan Carbonat : Malchite, Bornite, dll.
4. Native atau sudah menjadi tembaga di dalam batuan.

Dari jenis-jenis ikatan tersebut bisa ditentukan jenis proses yang cocok dengan karakter ikatan tersebut. Misal ikatan carbonat tentu berbeda dengan proses tembaga native. Jika jenis native maka kita tidak perlu repot, karena tinggal smelting, beres. Tetapi utk tembaga jenis ini cukup jarang di jumpai di alam. Apalagi di Indonesia. Kali ini kita tidak akan membahas proses tembaga native, karena terlalu simpel . Hanya tinggal dibakar, dicetak, selesai. (walaupun pada prakteknya tidak begitu mudah juga)

Untuk jenis ikatan carbonat ini, kita ambil contoh malchite. Malchite dengan rumus kimia CuCO3. Untuk mendapatkan Cu (copper/tembaga) murni berarti kita harus memcah ikatan kimia tersebut. Untuk memecah ikatan kimia tersebut dibutuhkan alat maupun bahan penunjang. Bahan penunjang pada malchite yang paling utama adalah kimia. Jenis kimia yang dipakai banyak sekali dan sangat mudah dibeli di pasaran. Setelah di campur kimia atau istilah yang biasa dipakai Leaching. Setelah melalui proses Leaching, kita mendapatkan cairan tembaga berwarna biru atau hijau (tergantung tingkat kadar prosentase tembaga yang terkandung dalam batuan tembaga yang kita proses tadi). Setelah terdeteksi bahwa hasil dari Leaching tersebut sudah tidak mengandung tembaga lagi, maka kita bisa mulai proses berikutnya, yaitu mengambil logam tembaga dari cairan hasil Leaching yang biasa di sebut dengan istilah Cementation. Penarikan atau Cementation ini bisa menggunakan berbagai metode. Bisa menggunakan kimia, bisa menggunakan logam. Proses-proses tersebut adalah sebagai berikut :
1. Menggunakan kimia. Kalau menggunakan kimia, tinggal mencampur kimia tersebut ke seluruh cairan tembaga terus diaduk-aduk, kemudian di tunggu beberapa jam maka cairan tersebut akan menggumpal, lalu tinggal disaring dan kemudian dikeringkan. Setelah kering bentuknya sepeti keripik berwarna biru. Perlu diperhatikan tingkat kekeringan harus benar-benar kering, karena jika belum terlalu kering maka akan mempengaruhi proses berikutnya.
2. Menggunakan logam. Menggunakan logam ini juga relatif mudah. Hanya tinggal mencampurkan logam ke dalam cairan tembaga dan tinggal menunggu hasilnya. Tetapi menggunakan logam ini lebih bagus, karena hasil yang terbentuk sudah berupa serbuk tembaga dengan warna khas tembaga. Tetapi prosesnya cukup lama, bisa berminggu-minggu. Tetapi kami sebagai konsultan sudah mempunyai metode untuk mempercepat Cementation menggunakan logam. Jadi tidak perlu menunggu sampai dengan berminggu-minggu, hanya beberapa jam, cairan tembaga berubah menjadi warna putih (hal tersebut menunjukkan kadar tembaga dalam cairan tersebut sudah habis.

Proses berikutnya adalah Smelting atau pembakaran. Sekilas nampak mudah, tetapi justru disinilah kesulitan dari proses pemurnian tembaga. Titik lebur tembaga yang lumayan tinggi membuat tingkat kesulitan juga ikut besar. Suhu titik lebur tembaga 1.083 derajat celcius. Untuk meleburkan semua tembaga perlu metode khusus agar efektif dan efisien. Masalah bukan hanya berhenti disitu, tinggi suhu yang diperlukan untuk mencairkan tembaga maka kesulitan baru akan muncul saat proses pengambilan slag dan saat mencetak tembaga tersebut menjadi tembaga batangan maupun bentuk-bentuk khusus. Sebagai konsultan kami telah menemukan desain tungku pembakaran khusus yang telah teruji dan sudah kami buktikan sendiri. Bahkan desain tungku tersebut benar-benar original karya dari perusahaan kami. Setelah dibakar menggunakan tungku tersebut dan cair maka proses berikutnya adalah mengambil slag dalam kondisi panas, tetapi jangan kuatir kami telah mendesain tungku karya kami sehingga tetap aman dioperasikan oleh operator.

Dengan tungku desain kami tersebut, mampu memproduksi tembaga sampai dengan kapasitas 100Kg/jam. Jadi tunggu apalagi, jika anda mempunyai impian memiliki Industri pemurnian tembaga bisa menghubungi :

Bayu Aditya
081233383259
Marketing Manager

Selasa, 12 Juli 2011

Pendahuluan

Berdasarkan rencana pemerintah bahwa pada tahun 2013/2014 akan dikeluarkan peraturan baru tentang larangan eksportbagi semua komiditi tambang mineral (batu galena, batu tembaga/Cu Ore, batu besi/Iron Ore, batu seng/Zinc Ore, batu mangan/Manganese Ore, dan lain-lain. Maka setiap pemilik pemilik tambang mineral harus bersiap-siap untuk mendirikan pabrik pengolahannya.

Hampir semua orang berpikir bahwa mendirikan pabrik pengolahan mineral itu Mahal. HARUS investasi yang luar biasa besar, dan lain-lain. Padahal semua itu SALAH BESAR!!!  Memang kalau mau membangun industri dengan kapasitas sangat besar, harus investasi juga besar. Tetapi tidak banyak yang tahu bahwa industri pengolahan mineral ini bisa di mulai dengan kapasitas kecil, atau bahkan home industri. Kami sudah mempunyai Pilot Project untuk skala Home Industry maupun skala Industri Kecil. Dan keuntungan yang di dapat dari proses pengolahan ini cukup menggiurkan, 100% sampai dengan 150%. Sangat luar biasa jika dibandingkan dengan proses eksport dalam bentuk batuan saja. Kami sudah membuktikan dan membandingkan serta merasakan langsung hal tersebut. Karena kami pernah menjalani proses eksport batuan mineral (bahkan langsung sebagai penambangnya) ke berbagai negara yaitu China, India, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu, kami Focus Metallurgy, siap membantu para penambang dan para pelaku bisnis yang menginginkan memiliki industri pengolahan mineral untuk membuat pabrik tersebut dengan investasi yang rendah (murah) dan berkualitas, mulai dari Industri Rumah Tangga (Home Industry) sampai dengan Industri Skala Menengah.

Dengan pengalaman kami sebagai penambang batuan mineral menjadikan kami siap untuk sekaligus menjadi Konsultan Pertambangannya. Sumber Daya Manusia yang kami miliki telah dibekali pengetahuan tentang pertambangan batuan mineral, mulai dari pengenalan batuan mineral, jebakan mineral, reef, aliran, dan lain-lain. SDM kami juga dibekali kemampuan untuk proses pengolahan batuan mineral tersebut mulai proses pengolahan dengan menggunakan metode Pyrometallurgy, pengolahan menggunakan metode Hydrometallurgy, sampai dengan mencetak mineral tersebut menjadi logam batangan maupun bentuk tertentu. Jadi kami sebagai konsultan di bidang pertambangan dan pengolahan mineral kami mampu membantu anda membangun industri tersebut dari hulu sampai ke hilir.

SDM kami juga dibekali ilmu pengetahuan tentang jenis-jenis batuan mineral. Sampai dengan karakteristik ikatan batuan tersebut di alam. Contohnya yang berikatan Sulfida (Sulfide) : galena, sphalerite, chalcopyrite, dll. Yang berikatan Oksida (Oxide) : besi magnetite, hematite, tenorite, cuprite, dll. Yang berikatan Karbonat : Malchite, Azuite, Cerrusite, dll. Mengenali jenis-jenis ikatan tersebut sangat berfungsi untuk menentukan jenis metode pengolahan mineral tersebut. Kami mampu menjelaskan dari A sampai Z.

Mengapa di awal tadi kami bilang bahwa memulai Industri Pengolahan Mineral itu TIDAK MAHAL. Sebagai gambaran untuk Blast Furnace (dapur cupola), kita hanya mematok harga Rp 90 juta. Dengan kapasitas produksi sampai dengan 150Kg/jam. Blast Funace ini sangat efektif karena menggunakan bahan bakar batubara. Sangat cocok untuk peleburan besi, proses batu tembaga, bahkan sampai mineral campuran. 

Demikian juga dengan Crucible Furnace atau Muffle Furnace. Kami hanya mematok harga Rp 60 juta saja dengan kapasitas produksi sampai dengan 100Kg/jam. Crucible Furnace ini pada awalnya kami menggunakan bahan bakar gas. Tetapi kami juga mampu memodifikasi utk menjadi bahan bakar batubara. Tergantung situasi dan kondisi dimana industri ini didirikan. Jadi kami mampu mendesain alat industri tersbut se-efektif dan se-efisien mungkin.
Sekarang saatnya penambang beralih ke era baru. Era Industri.

Berminat??

Segera hubungi :
Bayu Aditya
081233383259
Marketing Manager